Ini adalah ide cerita untuk novel yang terpikir oleh saya. Dan keterbatasan saya dalam menulis membuat saya tidak bisa melanjutkannya. Jadi jika anda menemukan artikel ini dan sedang mencari referensi ide novel. Ide ini menjadi milik anda.
Ada satu orang yang dianggap gila, di jalanan, dia kerjanya hanya menertawakan orang orang sekitar dan menyebutkan sifatnya. Misalnya, dalam satu kasus, dia menunjuk satu wanita yang saat itu sedang bersama pria dan mengatakan, "suka selingkuh nih!". Reaksi mereka jelas, "apaan sih, dasar orang gila." Tapi luar biasanya, emang itulah sifat si wanita tadi. Sehingga saat si pria menjadi penasaran dan mulai bertanya tanya, "memang benar kamu selingkuh? Sama siapa?" Si wanita pun panik dan bingung sendiri.
Sampai di satu pagi di sebuah kafe, seorang CEO sedang santai. Tanpa sengaja dia melihat si orang gila sedang menunjuk orang sekelilingnya dan menyebut berbagai sifat atau tingkah laku, seperti "Hutang bayar, wkwkwk. Jangan suka kepo, wkwkwk." Dan sebagainya. Sang CEO pun jadi penasaran dan memperhatikan. "Wah, ini orang gila apa punya bakat ya? Bisa menghakimi orang seperti itu." Lantas dia pun menelepon kenalannya seorang psikiater. "Ya, dok, ini saya menemukan orang gila unik, sepertinya dia punya bakat sebagai pakar mikro ekspresi. Tolong di cek, saya menduga dia seorang pengamat psikologi, yang entah bagaimana stress atau apa."
Dari sinilah cerita di mulai. Bagaimana kelanjutannya? Anda yang menentukan.
Ide awal dari cerita ini adalah tentang pakar kejiwaan yang sakit jiwa. Terkesan jadi memiliki pengalaman lapangan sebagai psikolog. Menjadi orang gila itu sendiri.
Pesan moral yang dapat dimasukkan ke cerita ini adalah untuk tidak terlalu cepat menghina orang yang kita kira buruk. Bisa jadi dia justru lebih hebat di satu bidang dibandingkan dengan kita.
Genre novel yang terpikirkan oleh saya adalah drama komedi. Karena aksi reaksi yang lucu antara tokoh utama dan lingkungan.
Jadi dengan beberapa detail awal ini silahkan dikembangkan jadi novel yang sekiranya menarik.
No comments:
Post a Comment